Tak ada yang bizsa ku lakukan selain berharap,, somoga semuanyakan abadi.

Kamis, 12 Januari 2012

PRINSIP PERKEMBANGAN KURIKULUM

PRINSIP – PRINSIP DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM A. Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum 1. Prinsip Relevansi ( ada kesesuaian ) Dalam Oxfort Advanced Dictionary of Current English, kata relevansi atau relevan mempunyai arti (closely) connected with what is happening, yakni kedekatan dengan apa yang terjadi. Soetopo dan Socmanto (1993:49-50) dan Subandijah (1993:49-50) mengungkapkan relevansi sebagai berikut : 1. Relevansi pendidikan dengan lingkungan anak didik Relevansi ini memiliki arti bahwa dalam pengembangan kurikulum, termasuk dalam menentukan bahan pengajaran ( subject matters), hendaknya di sesuaikan dengan kehidupan nyata anak didik. Contohnya, sekolah yang berada diperkotaan anak didiknya ditawarkan hal yang aktual, seperti polusi pabrik, arus perdagangan yang ramai, kemacetan lalu lintas dan sebagainya. 2. Relevansi pendidikan dengan kehidupan yang akan datang Materi atau bahan yang diajarkan kepada anak didik hendaklah memberi manfaat untuk persiapan masa depan anak didik. Karenanya, keberadaan kurikulum disini bersifat antisipasi dan memiliki nilai prediksi secara tajam dan perhitungan. 3. Relevansi pendidikan dengan dunia kerja Semua orangtua mengharapkan anaknya dapat bekerja sesuai dengan pengalaman pendidikan yang dimilikinya. Begitu juga halnya dengan anak didik, ia berharap agar dapat mandiri dan memiliki sumber daya ekonomi yang pantas dengan modal imu pengetahuannya. 4. Relevansi pendidikan dengan ilmu pengetahuan Program pendidikan ( kurikulum ) hendaknya mampu memberi peluang pada anak didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, selalu mengembangkannya dan tidak cepat berpuas diri, serta selalu siap mejadi pelopor dalam penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan Teknologi. 2. Prinsip Efektivitas ( Tepat Guna ) Prinsip efektivitas artinya sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan atau tepat guna. Dalam proses pendidikan, efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi, sebagai berikut : a. Efektivitas mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh mana keinginan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. b. Efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh mana tujuan – tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 3. Prinsip Efisiensi ( Tepat ) Prinsip efisiensi sering dikaitkan dengan prinsip ekonomi, yang berbunyi : dengan modal atau biaya, tenaga, dan waktu yang sekecil – kecilnya akan dicapai hasil yang memuaskan. 4. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas) Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menunjukkan adanya saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis, program pendidikan dan bidang studi secara terus menerus. a. Kesinambungan diantara berbagai tingkat sekolah : ­ Bahan pelajaran ( subject matters ) yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi hendaknya sudah diajarkan pada tingkat pendidikan sebelumnya atau dibawahnya. ­ Bahan pelajaran yang telah diajarkan pada tingkat pendidikan yange lebih rendah tidak harus diajarkan lagi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga terhindar dari tumpang tindih dalam pengaturan bahan dalam proses belajar mengajar. b. Kesinambungan di antara berbagai bidang studi : ­ Menunjukkan bahwa dalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan hubungan antara bidang studi yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, untuk mengubah angka temperatur dari skala celcius ke skala fhrenheit dalam IPA diperlukan keterampilan dalam pengalian pecahan. 5. Prinsip Fleksibilitas Fleksibilitas berarti tidak kaku, dan ada semacam ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Didalam kurikulum, fleksibilitas dapat dibagi menjadi dua macam yakni : 1. Fleksibilitas dalam memilih pendidikan Fleksibilitas disini maksudnya adalah bentuk pengadaan program – program pilihan yang dapat berbentuk jurusan, program spesialisasi atapun program-program pendidikan keterampilan yang dapat dipilih murid atas dasar kemampuan dan minatnya. 2. Fleksibiltas dalam pengembangan program pengajaran. Fleksibilitas ini maksudnya adalah dalam bentuk memberikan kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan sendiri program-program pengajaran dengan berpatok pada tujuan dan bahan pengajaran di dalam kurikulum yang masih bersifat umum. 6. Prinsip Berorientasi Tujuan Prinsip berorientasi tujuan berarti bahwa sebelum bahan ditentukan, langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan tujuan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar semua jam dan aktifitas pengajaran yang dilaksanakan oleh pendidik maupun anak didik dapat betul-betul terarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Subandi-jah, 1993:54). Dengan adanya kejelasan tujuan pendidikan diharafkan dapat menentukan secara tepat metode mengajar, alat, penmgajaran dan evaluasi. 7. Prinsip dan Model Pengembangan Kurikulum Prinsip ini memiliki maksud bahwa ada pengembangan kurikulum secara bertahap dan terus menerus, Yakni dengan cara memperbaiki, memantapkan dan mengembangkan lebih lanjut kurikulum yang sudah berjalan setelah ada pelaksanaan dan sudah diketahui hasilnya. B. Hakikat Pengembangan Kurikulum Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahas Yunani yaitu curri yang berarti berlari dan curere yang berarti tempat berpaacu. Pada zaman Romawi Kuno di Yunani, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga yang mengandung pengertian yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Menurut O.M.T. Syaibany Kurikulum dalam pendidikan Islam adalah suatu jalan terang yang dilalui pendidik terhadap anak didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikaf mereka. Kurikulum dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan kata Manhaj (kurikulum) yang bermakna jalan yang terang atau jalan yang dilalui manusia diberbagai bidang kehidupannya (Al-Syaibani, 1979:478). Terjadinya perluasan jangkauan kurikulum dizaman modern terlihat dari definisi yang dikembangkan Hasan Langgulung, bahwa kurikulum merupakan sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan,sosial,olahraga dan kesenian yang disediakan sekolah untuk anak didiknya baik didalam maupun di luar sekolah dengan maksud menolongnya agar dapat berkembang secara menyeluruh disemua aspek dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Jalaluddin dan Usman Said, 1994:44) Dari beberapa definisi di atas, hakikat kurikulum adalah suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Dari pemahaman mengenai kurikulum di atas, dapat dideskripsikan secara spesifik bahwa :  Kurikulum merupakan maksud dan rencana. Rencana tersebut barangkali hanya bersifat mental, tetapi eksistensinya lebih umum, yakni dalam bentuk tertulis.  Kurikulum merupakan rencana kegiatan bukan aktivitas. Ada sejumlah program yang telah direncanakan agar dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar terarah.  Kurikulum berisi berbagai maksud. Misalnya, hal apa yang dipelajari peserta didik untuk bisa berkembang; ada alat evaluasi untuk menilai hasil kegiatan belajar; fasilitas yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.  Kurikulum meliputi maksud – maksud formal, yang dipilih secara teliti untuk meningkatkan hasil belajar.  Kurikulum merupakan suatu sistem, yakni adanya seperangkat komponen (tujuan,isi,proses belajar mengajar, dan lain – lain) yang bersifat satu kesatuan yang erat.  Pendidikan dan latihan menunjukkan batasnya masing – masing untuk menghindari kesalah pengertian yang terjadi, apabila salah satu hal tersebut dikemukakan.  Kurikulum memiliki prediksi dan jangkauan ke depan. Maksudnya, isi kurikulum menggambarkan adanya upaya antisipasi berbagai kebutuhan anak didik dan persiapan masa depan anak didik. Ketujuh uraian di atas berada dalam suatu konsep kurikulum, yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan segala proses belajar mengajar atau pelaksanaan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Tujuan dalam suatu kurikulum sekolah ada dua jenis, yaitu: 1. Tujuan yang ingin dicapai secara keseluruhan Tujuan ini dapat berbentuk pengetahuan, keterampilan dan sikaf yang diharafkan dan dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan semua program pendidikan dari institusi pendidikan. 2. Tujuan yang ingin dicapai pada setiap bidang studi Tujuan tersebut digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharafkan dapat dimiliki anak didik setelah mempelajari suatu bidang studi. C. Isi Pengembangan Kurikulum Dua hal yang harus diperhatikan ketika membicarakan isi kurikulum adalah : 1. Isi kurikulum disefinisikan sebagai bahan atau materi belajar dan mengajar 2. Dalam proses belajar mengajar, dua elemen kurikulum yakni isi dan metode, berinteraksi secara konstan. Persoalan – persoalan yang Berhubungan dengan Penyelesaiaan Isi dan bahan a. Pentingnya Mata Pelajaran Menurut Bruner (1965:11), dalam mempelajari struktur berarti anak didik juga akan mempelajari bagaimana sesuatu itu dihubungkan. Contonya : mempelajari bahasa. Karena itu tugas pengembangan (developers) adalah menentukan berbagai bentuk pengetahuan untuk mengetahui bagaimana menggunakannya sebagai dasar penyelesaian isi. Sedangkan isi (content) telah diseleksikan dalam bentuk mata pelajaran dan di sana terdapat hal – hal yang kurang menguntungkan yang berkaiatan dengan hal ini. Bahayanya adalah mata pelajaran yang bersifat tradisional mungkin memiliki rahasianya sendiri, yang memiliki disiplin mental yang tampaknya tidak mengindahkan metode – metode yang digunakan. Seperti ada pendapat yang menganjurkan bahwa pendidikan merupakan penguasaan atas materi atau isi ( mastery of content ). b. Pentingnya Proses Beberapa penulis mengadopsi pendapat yang berlawanan dengan pendapat yang mengajurkan kesadaran akan penguasaan mata pelajaran. Mereka berpendapat bahwa tiap isi memiliki nilai yang sedikit, tetapi cara yang digunakan bersifat critical. Pendapat ini sering kali terefleksi dalam kurikulum kontemporer, dimana terjadi berbagai penekanan perubahan ketentuan yang mendetail terhadap isi untuk penekanan pada proses. c. Bahan Mengajar Pendidikan dan pengembangan kurikulum dihadapkan dengan beragamnya mata pelajaran yang harus mereka seleksi. Ada tujuh ilmu pengetahuan yang diklasifikasikan menjadi trivium dan quadrivium yang telah mengalami perkembangan, dan sekarang diperkirakan sudah mencapai ratusan matapelajaran, tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum (curriculum developers) memiliki sumber-sumber untuk bahan yang akan diseleksikan yang telah mengalami beberapa peningkatan yang cepat. d. Kebutuhan Penyeleksian Secara Rasional Taba menidentifikasikan empat alasan yang mendemonstrasikan kebutuhan untuk suatu basis rasional dalam hal pemilihan isi : a) Gejolak Pendidikan, menghasilkan konflik antar kelompok dikarenakan fungsi sekolah dan pengajaran apa yang sesuai b) Ledakan pengetahuan yang telah membuat tersedianya isi (content) c) Tingkat tujuan yang lebih luas, yang telah dicapai sesuai kebutuhan akan isi yang baru yang tercakup oleh bahan kurikulum tradisional. d) Perkembangan teknologi pendidikan, yang memungkinkan adanya perluasan tentang apa yang bisa dipelajari dalam suatu rangkaian waktu. e. Keberadaan Pengetahuan Anak Didik Ketika menyeleksi isi pengajaran, isi bagi anak didik sudah diketahui sebagai pertumbuhan utama. Dalam kaitannya denga hal tersebut, para pengembang kurikulum perlu untuk : a) Mengadopsi prosedur rasional dalam memilih isi, yaitu mengambil dengan menggunakan akal yang sehat (logika anak didik) b) Menentukan isi atau bahan apa yang diketahui anak didik c) Memutuskan apakah isi d) Mengetahui keseimbangan antara penguasaan bahan atau isi pelajaran dan pentingnya proses e) Menentukan tingkat isi 2. Kriteria Penyelesaian Isi atau Bahan Dalam hal ini setiap kriteria diaplikasikan kedalam semua isi yang diajarkan. Kriteria- kriteria itu dimaksudkan sebagai petunjuk untuk menyeleksian atau bahan kurikulum sedangkan bahan itu merupakan peraturan-peraturan yang tidak teratur. Kriteria tersebut diantanya sebagai berikut : a. Validitas ( Validity ) Isi dinyatakan valid ketika hal itu otentik. Kendala paling utama keotentikan isi adalah keusangan pengetahuan. Tidak hanya fakta-fakta dalam suatu matapelajaran yang diperlukan, dimana matapelajaran tersebut merupakan pengetahuan yang sudah tua dan usang. b. Signifikansi Jelas isi sangat signifikansi karena ia merupakan fundamen matapelajaran atau bidang studi. Namun ini bukan berarti kriteria ”Signifikan” hanya berlaku bagi fakta-fakta dari suatu bidang matapelajaran saja. c. Minat ( Interest) Minat anak didik merupakanm pertimbangan tersendiri dalam penyeleksian isi, meskipun ada perdebatan tentang sejauh mana pengembangan kurikulum harus mengakomodasi kriteria ini. d. Mampu Belajar (Learnability) Isi yang dipilih harus dapat dipelajari oleh anak didik dan juga dapat diadaptsi untuk dicocokkan dengan kemampuan anak didik. Yang paling penting dari hal ini adalah adanya kesesuaian antara isi yang diseleksikan dengan apa yang telah anak pelajari. e. Konsisten dengan realitas sosial Bahwa isi yang seleksi harus memberikan orientasi yang paling berguna bagi dunia di sekeliling kita. Dengan kata lain, isi tersebut harus konsisten dengan realitas sosial. f. Keguanaan ( Utility) Kriteria ini mungkin masih diperdebatkan, karena harus memilih dan menyeleksi isi dengan ketat sesuai dengan nilai kegunaannya. D. Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dua metode yang tepat dengan mengikuti l;angkah – langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik. Pendekatan-pendekatan yang dikembangkan para pengembang adalah : 1. Pendekatan Bidang Studi Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau matapelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum, misalnya matematika, sains, sejarah, dan sebagainya seperti yang lazim dalam sistem pendidikan sekarang ini. 2. Pendekatan Berorientasi pada Tujuan Yakni dengan menenmpatkan rumusan atau penempatan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 3. Pendekatan dengan Pola Organisasi Bahan Pendekatan ini dapat dilihat dari pola pendekatan , sebagai berikut : a) Pendekatan pola Subject Matter Curriculum Pendekatan ini penekanannya pada berbagai matapelajaran secara terpisah-pisah, Misalnya sejarah, ilmu bumi. b) Pendekatan dengan pola Correlated Curriculum Pendekatan ini dapat ditinjau dari berbagai asfek (segi), yaitu : 1. Pendekatan struktur 2. Pendekatan fungsional 3. Perdekatan tempat atau daerah c) Pendekatan pola Integrated Curriculum Pendekatan ini didasarkan kepada keseluruhan hal yang mempunyai arti tertentu. Keseluruhan ini tidak hanya merupakan kumpulan dari bagian-bagiannya, tetapi mempunyai arti tertentu. 4. Pendekatan Rekonsttruksional Pendekatn ini disebut juga rekontruksi sosial karena memfokuskan kurikulum pada masalah penting yang dihadapi masyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, malapetaka akibat tujuan teknologi dan lain-lain. Dalam gerakan ini terdapat dua kelompok yang sangat berbeda pandangan terhadap kurikulum, yakni : a. Rekonstruksionalisme Konservatif Pendekatan ini menganjurkan agar pendidikan ditujukan kepada peningkatan mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak yang dihadapi masyarakat. b. Rekontruksionalisme Radikal Pendekatan ini menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal mengabdikan diri demi tercapainya tatanan sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata. 5. Pendekatan Humanistik Kurikulum ini berfusat pada siswa (student-centred) dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Prioritasnya adalah pengalaman belajar yang diarahkan pada tanggapan minat, kebutuhan dan kemampuan anak (Soemantrie, 1993:28). 6. Pendekatan Akuntabilitas ( Accountability) Accountability atau lebih di kenal dengan pertanggung jawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat akhir-akhir ini menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan. Suatu sistem yang akuntabel menentukan standar dan tujuan spesifik yang jelas serta mengatur efektifitasnya berdasarkan taraf keberhasilan siswa untuk mecapai standar. Reperensi: Idi Abdullah. 2010. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik.Yogyakarta : Ar-Ruuz Media.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

HASIL OBSERVASI DI SD N 93 OKU BAB II A. BERDASARKAN TEORI 1. Perkembangan Emosi Pada usia sekolah khususnya dikelas-kelas 4, 5, 6, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima atau tida disenangi oleh orang lain. Oleh karena itu dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua atau guru dalam mengendalikan emosinya sangatlah berpengaruh. apabila anaka dikembangkan di lingkungan keluarga yang suasana emosinya stabil maka perkembangan emosi anak cenderung stabil atau sehat. Akan tetapi apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan emosinya kurang stabil atau kurang control seperti marah-marah, mudah mengeluh, kecewa dan pesimis dalam menghadapi masalah, maka perkembangan emosi anak cenderung kurang stabil atau tidak sehat. Tabel Karakteristik Emosi Anak Karakteristik Emosi yang stabil (sehat) : a) Menunjukkan wajah yang cerah b) Mau bergaul dengan teman secara baik c) Bergairah dalam belajar d) Dapat berkonsentrasi dalam belajar e) Bersikap respek (menghargai) terhadap diri sendiri dan orang lain Karakteristik Emosi yang tidak stabil (tidak sehat) : a) Menunjukkan murung b) Mudah tersinggung c) Tidak mau bergaul dengan orang lain d) Suka marah-marah e) Suka mengganggu teman f) Tidak percaya diri Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. emosi positif seperti perasaan senang,bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan disiplin dalam belajar. Sebaliknya apabila yang menyertai proses belajar itu emosi yang negative, seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka peruses belajar tersebut akan mengalami hambatan, dalam artiindividu tidak memusatkan perhatian untuk belajar,sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagaln dalam belajarnya. Mengingat hal tersebut, maka guru seyogianya mempunyai kepedulian untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menyenangkan atau kondusif bagi terciptanya proses belajar siswa secara efektif. upaya dapat ditempuh guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif itu adalah sebagai berikut. 1) Mengembangkan iklim (suasana) kelas yang bebas dari ketegangan, seperti guru bersikap ramah, tidak judes atau galak. 2) Memperlakukan siswa sbagai individual yang mempunyai harga diri (sefesteem),seperti guru menghargai pribadi, pendapat dan hasil karya wisata, serta tidak menganakemaskan atau menganakkritikan siswa. 3) Memberikan nilai secara adil dan objektif 4) Menciptakan kondisi kelas yang tertib, bersih, dan sehat (ventilasi udara, dan pencahayaannya baik. Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa. Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak. Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak. Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak. Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas dalam masyarakat. B. HASIL OBSERVASI Anak ini biasanya masih perlu pendampingan lebih baik dari sekolah dan orang tua mereka, apabil tidak anak tersebut akan menjadi anak yang pasif seperti takut kepada orang dewasa, takut kepada guru mereka hal ini sebgian besar disebabkan karena guru ataupun orang tua anak tersebut pernah menegur anak tersebut dengan menggunakan kata-kata yang kasar atau berupa hukuman padahal anak yang masih berusia 7 sampai 9 tahun ini masih perlu sekali pengertian dari orang yang lebih tua dari mereka dengan cara diingatkan dan diajarkan untuk tidak melakukan hal tersebut lagi. Apalagi anak yang masih duduk dikelas 1 sampai 3 SD merupakan anak yang lebih suka menurut atau belum bisa berpikir kreatif, sehingga pelajaran yang diberikanpun masih harus diberikan secara penuh dari guru yang mengajar karena anak tersebut belum bisa mencari sendiri bahan ajaran yang akan mereka bahas saat itu. Gangguan yang dapat dilihat dari perkembangan emosi anak ini seperti : a) Ganguan emosional b) Ganguan takut sekolah c) Depresi / Kecemasan yang berlebihan. Makanya dalam pertumbuhan anak sebaiknya tidak terlalu tertekan dan juga tidak terlalu dimanjakan agar perkembangan anak dapat berjalan normal dan seimbang. Hal ini dapat dihindari apabila orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada anaknya misalnya dengan memberikan kepercayaan, membiarkan anak bermain dengan temannya selama tidak mengganggu perkembangan emosi anak tersebut. Untuk itu anak seumuran kelas 1 sampai dengan kelas 3 sekolah dasar masih sangat perlu pendampingan dari orang tuanya bukan tekanan yang didapatkan tetapi kasih sayang dan dorongan untuk mau berpikir dan terampil.

CONTOH PROPOSAL WIRAUSAHA

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN BETERNAK AYAM MERAH / PEDAGING DESA PADANG BINDU KECAMATAN SEMIDANG AJI KABUPATEN OKU Oleh : Nama : PATRIS LUMUMBA NPM : 09 22 153 Kelas : C.3.14 Dosen Pembimbing : LENI PEBRIANTI,S.T PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BATURAJA 2010/2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjadkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah –Nya, proposal ini untuk usaha pembudidayaan ayam merah dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Proposal ini disusun dalam rangkah membangun desa untuk memberdayakan seluruh potensi di bidang pembudidyaan yang ada di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kab. Ogan Komering Ulu. Proposal ini disusun atas bantuan semua pihak untuk itu ucapkan ribuan terima kasih kami haturkan atas bantuannya, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan untuk itu,saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk kebaikan kita bersama yang akan dating. Akhirnya semoga proposal ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pengembangan usaha peternakan di wilayah Ogan Komering Ulu. Amen. Padang Bindu, 02 maret 2014 PATRIS LUMUMBA i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR............................................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................................ 1. Ringkasan,............................................................................................. 2. Informasi Umum Perusahaan................................................................ 3. Analisis SWOT Perusahaan................................................................... 4. Analisis Asfek Pemasaran...................................................................... 5. Rencana Pemasaran............................................................................. 6. Penelitian dan pengembangan.............................................................. 7. Aspek produk dan Operasional.............................................................. 8. Aspek menajemen................................................................................. 9. Aspek Risiko Usaha.............................................................................. 10. Aspek Finansial.................................................................................... 11. Aspek penjadwalan kegiatan................................................................. 12. Aspek lainnya...................................................................................... RIWAYAT HIDUP RINGKASAN A. Profil Singkat Usaha dan Identitas Produk Usahaan yang akan saya didirikan ini bersifat perusahaan informal, jadi tidak ada badan hukum dan surat izin usaha. Pengelolaah produksi usahaan sepenuhnya dikelola oleh pemilik usahaan dan beberapa anggota keluarga serta penduduk desa padang bindu kec. Semidang aji. Tujuan dari didirikannya usahaan ini adalah supaya konsumen ayam merah / pedaging dapat mendapatkan bahan baku olahan ayam merah / pedaging yang sehat dan bebas dari virus, serta dapat membelinya dengan harga yang relatif lebih murah dari pada harus membeli ayam merah / pedaging di pasar. Usaha yang akan diselenggarakan ini memiliki sifat mengutamakan kekeluargaan, sehingga dengan adanya rasa kekeluargaan yang kental, menjadikan komponen-komponen pendukung usaha dapat saling bekerja sama tanpa harus merasa ada yang dirugikan dan diperlakukan tidak adil. Pada awal proses usaha, terlebih dahulu besifat kecil dan lama-kelamaan usaha akan terus dikembangkan sesuai dengan permintaan pasar dan neraca kas yang ada. Setelah berjalannya beberapa tahun, diharapkan usaha ternak ayam merah / pedaging in akan mengalami kemajuan yang pesat sehingga dapat memperluas usaha ini ke beberapa daerah sekitarnya. Dengan demikian akan menyediakan peluang kerja sehingga dapat memberantas pengangguran terutama di desa Padang bindu Kecamatan Semidang Aji kab. Oku ini. B. Total Pinjaman yang Diminta Mengingat usaha yang dijalankan ini masih berskala kecil, maka penulis mengajukan pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,- C. Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman Pengembalian pinjaman ditaksirkan akan dilaksanakan pada tahun ke dua setelah perusahaan informal ini berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan apapun. D. Tenggan Waktu ( Grace Periode ) Jika dalam waktu yang telah ditentukan utang dagang tidak dapat dilunasi, maka pemilik perusahaan meminta tenggang waktu selam 1 bulan untuk mengembalikan. E. Alternatif Jaminan serta Nilai Taksiran dan Kapan Usaha akan Dimulai Benda yang dijadikan jaminkan adalah satu buah sepeda motor yang masih hidup pajak,lengkap dengan BPKB dan STNK dengan nilai taksiran ± Rp. 8.000.000,- Serta tanah yang berukuran panjang 12 meter lebar 15 yang terletak di desa Padang bindu kec, semidang aji kab.OKU dengan nilai taksiran ± Rp. 15.000.000.- Setelah dana pinjaman dicairkan maka kegiatan usaha perternakan ayam merah /pedaging akan dimulai. F. Klasifikasi dan Besaran Perusahaan Karena perusahaan ini bersifat Informal dan milik perseorangan dan milik `keluarga, maka usaha ini tergolong klasifikasi kecil dan setelah beberapa tahun berjalan dengan penambahan modal perusahaan ini akan semakin berkembang dan besar. INFORMASI UMUM PERUSAHAAN A. Latar Belakang Industri Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja. Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya baik telurnya maupun dagingnya. Sebagai contoh diwilayah Kabupaten OKU Induk dan sekitarnya banyak penjual ayam bakar, sate ayam, soto ayam, telur ayam kampung dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam boiler yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut. Dalam rangka memanfaatkan peluang ini, penulis mencoba mendirikan sebuah usaha beternak ayam merah (pedaging) yang diberi nama “ LUMBA FAMILY ” B. Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan Prusahaan LUMBA FAMILY dilatar belakangi dari keterbatasannya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Setelah penulis menamatkan sekolah tingkat MAN, penulis berusaha mencari pekerjaan, namun dikarenakan keterbatasan keterampilan yang penulis punya, menyebabkan penulis sulit mendapatkan pekerjaan, walaupun penulis mendapatkan pekerjaan, pekerjaan itu tersebut jauh dibawah standarisasi. Dari pengalaman di atas, maka penulis bertekad untuk mengembangkan wira usaha dan salah satu bentuk wirausaha yang penulis minati adalah peternakan ayam merah/pedaging. Hal ini sudah penulis aplikasikan dengan mencoba berternak beberapa ekor ayam merah / pedaging dan ternya mudah untuk dilaksanakan. Dari pengalaman penulis tersebut, akhirnya penulis bermaksud mendirikan sebuah perusahaan perternakan ayam merah /pedaging dengan nama " LUMBA FAMILY " Mengapa LUMBA FAMILY ?. Karena pengelolaan dan kepemilikan perusahaan ini dibantu dan dijalankan sepenuhnya oleh keluarga serta masyarakat sekitar. Hal ini sebagai bentuk kekompakkan keluarga dan sekaligus memberikan peluang pekerjaan kepada keluarga dan masyarakat sekitar yang masih belum memiliki pekerjaan. C. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Menjadikan Keluarga dan masyarakat sekitar Kompak dan Mampu Membiayai Hidup dengan usaha yang Halal lagi Baik , serta memberantas pengangguran. 2. Misi Menyediakan ayam merah / pedaging yang halal dan sehat D. Nilai-Nilai dan Kultur Perusahaan Nilai-Nilai dan Kultur yang terkandung pada Perusahaan ini adalah menganut nilai kekeluargaan serta masyrakat sekitar desa padang bindu kecamatan semidang aji kab. Oku. dengan menomor satukan azaz demokratisasi. Melihat usaha ini dikelola oleh keluarga dan masyarakat sekitar, maka sistem manajemen diatur berdasarkan musyawarah secara kekeluargaan sesuai dengan adat sekitar. E. Tujuan Strategis dari Perusahaan Tujuan dari usaha pemeliharaan ayam merah ini adalah: 1. Dapat melakukan usaha pemeliharaan ayam merah / pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar. 2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik, serta menghasilkan telur yang berkualitas 3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya. 4. Dengan usaha ini pengalaman dan penghasilan penulis dapat bertambah. 5. Bagi Pemilik Perusahaan perusahaan ini ditujukan untuk meningkatkan penghasilan sehingga dapat membiayai kebutuhan hidup sehari-hari 6. Bagi keluarga perusahaan ini ditujukan untuk memberikan pekerjaan sehingga dapat menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari 7. Bagi konsumen perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan ayam merah / pedaging yang sehat, untuk dikelola menjadi makanan yang siap saji F. Keunikan Produk atau Jasa yang dihasilkan Produk yang dihasilkan memiliki keunikan tersendiri berupa ayam merah yang sehat dan segar serta memiliki daging yang empuk. G. Status Kepemilikan dan Aspek Hukum Perusahaan Status Kepemilikan perusahaan adalah milik perorangan dengan aspek hukum dilindungi undang-undang, hal ini dikarenakan perusahaan telah di daftarkan dan memiliki Surat Izin Usaha. H. Nama dan Jabaran Penanggung Jawab Penanggung Jawab/ : Patris Lumumba Pemilik Perusahaan Penasehat : UPTD Peterankan Kecamatan Setempat Dinas Kesehatan setempat Pemerintahan setempat Pelakasana Operasional : 8 orang Keluarga yang bertugas menjaga kandang ayam selama 24 jam sehari dengan sistim rolling ( bergantian ) dimana setiap 5 jam 2 orang keluarga bertugas menjaga. I. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan 1. Lokasi Perusahaan Lokasi tempat usaha ini cukup strategis berada pada jarak ± 2 Km dari pemukiman warga serta jauh dari jalan raya dengan area ± 1 Ha sehingga jauh dari kebisinggan yang dapat menyebabkan ayam steres, apabila ayam-ayam mengalami streres maka ayam akan banyak yang mati. 2. Fasilitas Perusahaan a. Disediakan 5 buah kandang ayam yang baik dengan penerangan. b. Bagi penjaga disediakan tempat penjagaan yang nyaman dengan fasilitas yang memadai, seperti : penerangan, sarana hiburan, dan perlengkapn penjagaan, kelengkapan air. c. Disekitar kandang ayam terdapat pepohonan yang rimbun dan setiap musimnya akan berbuah dan dapat dinikmati sembari menjaga ayam d. Disediakan juga bale-bale bambu untuk kenyamanan penjaga atau pengunjung lainnya e. Disekeliling tempat berternak terdapat pagar keliling supaya ayam tidak dicuri atau hilang. f. Disiapkan tempat tempat pembuangan kotoran ayam, yang digunakan sebagai pupuk organik. J. Pengalaman Perusahaan yang Relevan dengan Usulan yang akan diajukan Sebelum memulai operasional perusahaan, pemilik perusahaan telah melakukan uji perternakan beberapa ekor ayam merah/pedaging terlebih dahulu dan ternyata uji coba tersebut berhasil. K. Sumber Daya Manusia Inti ( Kompetensi, Jumlah dan Ketersediaan ) Ketersediaan sumber daya manusia sebanyak 8 orang yang kompetensinya telah teruji kehandalannya, karena Sumberdaya Manusia yang tersedia sebelum melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, terlebih dahulu diadakan pelatihan bagaimana tata cara memelihara ayam yang baik dan benar dari UPTD Perternakan Kecamatan dan Dinas Kesehatan setempat. Karena usaha ini sepenuhnya dikelola oleh keluarga, maka ketersediaan SDM sudah dapat terpenuhi dengan ketersediaan anggota keluarga. ANALISIS SWOT Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas: A. Strenght ( Kekuatan ) 1. Beternak anak ayam merah/pedaging tidak begitu sulit 2. Resiko merugi/kegagalan kecil dengan modal yang relatif kecil. 3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. B. Weakness ( Kelemahan ) 1. Bila anak ayam terserang penyakit atau stres sulit untuk dipulihkan. 2. Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul. C. Opportunities ( Kesempatan ) 1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan 2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat. 3. Memberikan keuntungan yang cukup besar. D. Threath ( Ancaman ) 1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing. 2. Persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat. ANALISIS ASPEK PEMASARAN A. Target Pasar Untuk tahap awal, target pemasaran adalah wilayah domestik. Dipasarkan kepada para pedagang-pedagang seperti penjual ayam bakar, sate ayam, soto ayam, rumah makan, dan sebagainya. B. Ukuran dan Tren Pasar Saat ini sangat banyak sekali warung-warung makanan yang memasarkan produk olahan ayam merah, hanpir disetiap sudut kota dapat dijumpai penjual ayam bakar, sate ayam, soto ayam dan sebagainya dan setiap harinya warung-warung terebut dibanjiri pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa tren pasar ayam merah masih menjanjikan C. Situasi Persaingan Mlihat masih kurang ketersediaannya pasokan ayam bagi para pedagang dan penjual produk ayam, maka situasi persaingan pasar sangat bagus dan menjanjikan keuntungan D. Perkiraan Bagian Pasar Melihat tren pasar yang masih menjanjikan, perkiraan bagian pasar akan mengalami keuntungan yang relevan. RENCANA PEMASARAN A. Strategi Pemasaran yang digunakan Strategi Pemasaran yang digunakan adalah Strategi Penjualan Langsung ( Direct Selling ) dengan jenis Pemasaran Satu Tingkat ( Single Level Marketing ). Yaitu ayam merah /pedaging dijual langsung kepada para pengelola warung. Hal ini dilakukan supaya pengelola warung mendapatkan ayam merah/pedang dengan harga yang relatif lebih rendah dari pada harus membeli di pasar. B. Menetapkan Alat Pemasaran Alat pemasaran yang digunakan adalah mobil pick up lengkap dengan kandang ayam mini untuk dibawa keliling ke tempat pengelola warung-warung C. Rencana Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan pemasaran adalah jika ayam-ayam merah sudah mencapai berat 1,5 Kg D. Ukuran Keberhasilan Melihat tren pasar yang menjanjikan dan didukung dengan strategi pemasaran yang menguntungkan pengelola warung, dapat dipastikan ukuran keberhasilan akan berhasil dan jika diukur dengan presentase ± 90% PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil-Hasil Penelitian Hasil penelitian penulis dilapangan menunjukkan bahwa menjamurnya warung-warung dan lesehan disudut-sudut kota yang 85 % produk olahan mereka adalah bersumber dari daging ayam merah. Hal ini membukakan peluang untuk membuat usaha perternakan ayam merah/pedaging. Pengelolaan usaha ternak ayam merah/pedaging tidaklah gampang. Banyak faktor yang dapat menyebabkan usaha ternak ini menjadi bangkrut. Seperti serangan penyakit ayam ( virus H5N1 ). B. Desain dan Prototipe Perusahaan Perusahaan ini didesain berdasarkan pengalaman pemilik perusahaan berternak beberapa ayam merah/pedaging. Ternya mudah dan menguntungkan, sehingga pemilik perusahaan bertekad untuk mengembangkan usah ternak ayam merah/ pedaging ini lebih maju. C. Kebutuhan akan Asisten Penelitian Karena keterbatasan pengetahuan pemilik perusahaan dan demi kelangsungan produktivitas produk, maka diperlukan asisten penelitian yang ahli dalam menangani permasalahan penyakit ayam D. Model Pengembangan Pengembangan perusahaan melalui tahapan-tahapan tertentu. Dimulai dari tahap dasar berupa penyediaan 200 ekor ayam merah/pedaging. Setelah melalui proses penghasilan dan proses pemasaran dinyatakan lancar, dilanjutkan dengan tahap berikutnya, yaitu penambahan 25 % ternak dari tahap awal dan seterusnya, jika permintaan pasar meningkat. ASPEK PRODUK DAN OPERASI A. Langkah-Langkah Proses Produksi Proses produksi dimulai dengan pembuatan kandang ayam berukuran 4 x 4 m sebanyak 5 ( lima ) buah, dengan masing-masing kandang diberikan tempat makan dan minum ayam sebanyak 3 ( tiga ) buah dan penerangan. Proses produksi berikutnya adalah dengan membeli anak ayam merah/pedaging sebanyak 200 ekor dan ditempatkan 40 ( empat puluh ) ekor anak ayam pada setiap kandang. Setiap hari anak ayam diberikan makan tiga kali sehari dengan menghabiskan 5 karung makanan @ 50 Kg setiap bulannya. Diperkirakan selama 4-5 minggun anak-anak ayam tersebut sudah memiliki bobot 1,5 Kg dan siap untuk dipanen dan dipasarkan B. Kebutuhan Produksi ( Fasilitas dan Peralatan ) 1. Kandang ayam ukuran 4x4 m : 5 buah 2. Tempat minum ayam : 15 buah 3. Tempat makan ayam : 15 buah 4. Lampu penerangan : 5 buah 5. Pembelian anak ayam sebanyak 200 ekor 6. Pembelian telur, dan tempat penghangat telur dengan listrik 7. Pembelian Kosentrat (BR) untuk makanan ayam 5 karung @ 50 kg 8. Pembelian obat-obatan 9. Biaya listrik 10. Biaya Konsumsi Penjaga 11. Biaya Transportasi C. Analisis Lokasi dan Transportasi Lokasi kandang ayam berjarak 2 Km dari pemukiman warga sehingga membutuhkan biaya transportasi. Transportasi yang digunakan dapat berupa sepeda ontel, sepeda motor atau mobil. D. Proyeksi dan Kebutuhan Material 1. Pembelian Kosentrat (BR) untuk makanan ayam 5 karung @ 50 kg 2. Pembelian obat-obatan ASPEK MANAJEMEN A. Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab Manajemen 1. Patris lumumba sebagai penanggung jawab operasional perusahaan, mencakup sebagai manajer produksi, manajer keuangan, dan manajer pemasaran. Bertanggung jawab atas biaya operasional perusahaan, marketing perusahaan dan mengatur keuangan perusahaan 2. 8 orang keluarga sebagai operator perusahaan yang bertanggung jawab menjaga kandang ayam selama 24 jam sehari dengan sistim rolling ( bergantian ). 2 orang keluaarga menjaga kandang ayam selama 5 jam dan akan digantikan oleh 2 orang keluarga lagi 5 jam berikutnya dan seterusnya B. Rencana Pengembangan dan Pembiayaan Sumber Daya Manusia Dalam jangka pendek, setiap periode panen berlangsung dan akan diadakan perternakan baru, perusahaan akan mengembangkan usaha dengan menambahkan 25 % dari total ternak yang telah dipanen. Dalam jangka panjang, perusahaan akan memperluas produksi dengan membuat perternakan ayam yang baru dan ditempatkan di luar daerah domestik dan manajemen operasional perusahaan di bebankan kepada salah seorang keluarga yang dianggap pemilik perusahaan layak untuk dijadikan kepala cabang Pembiayaan sumber daya manusia denga cara diberikan intensif selama satu bulan sekali dengan ketentuan besarnya intensif relevan dengan loyalitas terhadap perusahaan C. Rencana Tindakan dan Program Pengembangan Rim Manajemen Rencana dari perusahaan ini ke depan adalah menambah jumlah ternak setiap selesai panen sebanyak 25 % dari ternak yang di penen dan pada tahun berikutnya akan diperluas lagi usaha ternak dengan membuat peternakan di lokasi yang berbeda. ASPEK RESIKO USAHA A. Resiko dan Hambatan Usaha Peluang akan beternak ayam merah (pedaging) ini memang menggiurkan, akan tetapi didalam berusaha, kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan dan pemasaran. Resiko yang muncul dari pemeliharan adalah gangguan dari luar berupa penyebaran virus ayam yang dapat menyebabkan ayam-ayam mati, selain itu gangguan dari binatang pemangsa ayam juga menjadi hambatan usaha. Resiko yang muncul dari segi pemasaran adalah dilihat dari persaingan yang terus meningkat didalam pemasaran, maka untuk mengantisipasi persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan pemeliharaan untuk menghasilkan daging yang segar dan sehat serta siap untuk dipasarkan. B. Masalah yang Potensial Masalah yang potensial dari resiko dan hambatan usaha adalah penyebaran penyakit ayam yang dapat menyebabkan ayam-ayam mati seketika. C. Rencana Tindakan Antisipatif Rencana tindakan antisipatif yang pemilik perusahaan lakukan adalah dengan cara membersihkan kandang ayam dan menyemprotkan cairan pembasmi virus setiap 1 minggu sekali. ASPEK FINANSIAL A. Rencana Kebutuhan Finansial 1. Pengeluaran Dari operasional perusahaan ini dapat ditaksirkan pengeluaran adalah Rp.2.320.000,- ( dua Juta Tiga Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah ) 2. Pemasukan Dari panen hasil produksi perusahaan ini periode panen pertama dapat dikalkulasikan pemasukan adalah sebesar Rp. 1.860.000,- dan akan meningkat pada periode panen berikutnya dikarenakan tidak ada lagi pengeluaran dana untuk modal tetap. B. Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran 1. Pendapatan Hasil yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini, Bobot berat ayam sekarang menjadi ± 1,5 - 2 kg dari berat sebelumnya. a. Hasil penjualan ayam Pada kandang ukuran 4x4 m @1.5kg= Rp 20.000,- Maka : 50 ayam x Rp.20.000,- = Rp.1.000.000,- Karena ada 5 buah kandang ayam, maka 5x Rp,1000.000,- = Rp.5.000.000.- Jadi total pendapatan = Rp.5.000.000,- b. Keuntungan bersih selama satu periode panen (4-5 minggu)= Rp5.000.000 – Rp.2.320.000,- = 2.680.000,- 2. Pengeluaran a. Modal tetap, meliputi : 1) Kandang ayam ukuran 4x4 m : 5 buah : Rp. 600.000,- 2) Tempat minum ayam : 10 buah : Rp. 90.000,- 3) Tempat makan ayam : 10 buah : Rp. 80.000,- 4) Lampu penerangan : 4 buah : Rp. 40.000,- Jumlah : Rp. 810.000,- b. Modal tidak tetap, meliputi: 1) Pembelian anak ayam sebanyak 200 ayam : Rp 500.000,- 2) Pembelian Kosentrat (BR) 5 karung @50 kg : Rp. 675.000,- 3) Pembelian obat-obatan : Rp. 250.000,- 4) Biaya listrik : Rp. 40.000,- Jumlah : Rp. 1.465.000,- Modal total : Rp. 810.002.93,- c. Penyusutan modal tetap : Rp. 80.000,- Total pengeluaran : Rp. 2.245.000,- C. Proyeksi Arus Kas Arus Kas dapat diproyeksikan mengalami peningkatan, seperti : 1. Periode Panen Pertama a. Pengeluaran Rp. 2.245.000,- b. Pemasukan Rp. 3.600.000,- c. Saldo Rp. 1.435.000,- 2. Periode Panen Kedua sampai satu tahun pertama a. Pengeluaran Rp. 1.545.000,- b. Pemasukan Rp. 3.600.000,- c. Saldo Rp. 2.055.000,- D. Proyeksi Break Even Point Diperkirakan selama satu tahun anggaran biaya operasional untuk produksi ternak ayam merah/pedaging yang harus dikeluarkan adalah Rp. 17.580.000,- dan mendapatkan pemasukan sebesar Rp. 43.200.000,- sehingga mendapatkan saldo kas sebesar Rp. 25.620.000,- E. Proyeksi Neraca Keuangan Aktiva sama dengan utang ditambah modal. Jadi kekayaan perusahaan pertahun sebesar Rp. 26.320.000,- F. Proyeksi Rasio-Rasio Keuangan Proyeksi Rasio-Rasio Keuangan pertahun adalah Rp. 2.245.000,- G. Sumber-Sumber dan Pemakaian Dana Sumber dana dari pinjaman Bank digunakan untuk biaya operasional, biaya transportasi, biaya gaji karyawan. H. Rencana Anggaran Rencana anggaran dana yang dikeluarkan pertahunnya adalah sebesar Rp. 2.245.000,- ditambah dengan pembagian keuntungan dari penjualan sebesar 30 % yang dibayarkan untuk karyawan I. Rencana Penggunaan Analisis Keuangan Komperhensif Analisis keuangan komperhensip yang digunakan adalah sebesar Rp. 2.245.000,- per tahundan ditambah 30 % dari keuntungan untuk pembayaran gaji karyawan. ASPEK JADWAL KEGIATAN A. Penentuan Waktu dan Tujuan. Waktu pelaksanaan dimulai setelah pembuatan kandang-kandang ayam selesai dan anak-anak ayam telah datang dari pemesanan. Tujuannya adalah semakin cepat proses produksi, semakin cepat pula waktu pemanenan. B. Batasan Waktu Pelaksanaan Setiap periode peternakan ayam merah selama 4-5 minggu dengan menghasilkan bobot ayam 1,5 – 2 Kg C. Keterkaitan Masing-Masing Kegiatan Masing-masing kegiatan sangat berkaitan jika kegiatan pembuatan kandang dan pemyemaian bibit ayam tidak dilaksanakan maka tidak akan bisa ditentukan kapan pelaksanaan akan selesai atau kapan waktunya panen akan datang ASPEK LAINNYA A. Permasalahan-Permasalahan yang dihadapi 1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing. 2. Bila anak ayam terserang penyakit atau stres sulit untuk dipulihkan. 3. Memerlukan keahlian dan keuletan yang lebih dalam mengenai beternak ayam 4. Cukup sulit mendapatkan anak ayam yang sehat. B. Bentuk Kerjasama yang Diharapkan Bentuk kerjasama yang diharapkan adalah pinjaman lunak. Sebuah jasa peminjaman dana / bank memberikan kredit usaha lunak yang dapat diangsur dengan harga yang ringan dan dengan bunga yang relatif kecil RIWAYAT HIDUP Nama : Patris Lumumba Tempat tanggal lahir : Padang bindu, 20 November 1991 Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : MI jam’iyatul Qurro’ 2003 MTS Nurul Chalik 2006 MAN Baturaja 2009

BAHASA INDONESIA

KESULITAN BERBICARA YANG BAIK DAN BENAR DI KALANGAN MAHASISWA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bicara adalah segala sesuatu yang keluar dari mulut seseorang yang sifatnya perkataan, sedangkan berbicara adalah komunikasi dua arah yang terjadi secara langsung atau tatap muka (face to face). Berbicara sangat erat hubungannya dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak melalui kegiatan menyimak dan membaca. Jadi, siswa tersebut diharafkan mampu berbicara dengan baik dan benar tanpa adanya kesulitan. B. Identifikasi Masalah Cara yang harus dilakukan dalam mengatasi hal ini yaitu dengan meningkatkan nilai – nilai penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD dan anak didik sebaiknya mempelajari arti dari suatu perkataan yang diucapkannya. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Berbicara Berbicara adalah komunikasi dua arah yang terjadi secara langsung atau tatap muka (face to face), sehingga pesan yang disampaikan dalam pembicaraan tersebut dapat dipahami oleh lawan bicara kita. Faktor – faktor kesulitan dalam berbicara, yaitu sebagai berikut : 1. Penggunaan bahasa Penggunaan bahasa artinya orang yang melakukan suatu pembicaraan harus tahu lawan bicara, makanya diperlukan kesamaan dalam berbahasa misalnya orang batak akan mengalami kesulitan dalam berbicara dengan orang jawa. Untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau salah mengartikan pembicaraan maka kedua orang ini sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik dan dapat dipahami maksud dan tujuan dari pembicaraan yang berlangsung. 2. Tidak memahami arti dari berbicara Tidak memahami arti berbicara yang baik dan benar artinya orang yang berkomunikasi atau berbicara tidak mengetahui arti dan maksud dari pembicaraan yang dilakukannya. 2 Faktor – faktor yang mempengaruhi cara berbicara di kalangan mahasiswa : 1. Pencampuran dengan bahasa asing 2. Kondisi atau keadaan Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya kesulitan bagi para mahasiswa memahami cara berbicara dengan baik dan benar. Sebagian besar orang yang kesulitan berbicara dapat dipandang dari berbagai hal mutlak. Misalnya , kesulitan berbicara didepan umum. Dengan demikian para spesialis melakukan bicara dengan pendekatan holistik. Di kalangan mahasiswa makin menguatkan sikaf antipati terhadap nilai – nilai bicara yaitu idiologi pancasila, dalam mengalami tantangan dan kesulitan yang berat. B. Faktor lain sulitnya berbicara yang baik dan benar di kalangan mahasiswa 1. Penggunaan bahasa SMS 2. Penggunaan bahasa gaul 3. Penggunaan bahasa yang berlainan atau menurut suku (adat) 3 Hal ini menjelaskan mengapa sering kali kita merasakan kesulitan menyampaikan maksud dan tujuan dari hasil pembicaraan. Tujuannya agar lawan bicara langsung mengikuti intruksi atau ajakan dari pembicaraan tersebut. Dengan demikian diperlukan persiapan yang sifatnya berdialog di kalangan mahasiswa. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara yang baik dan benar, oleh banyak kalangan profesi, terutama kalangan mahasiswa tidak akan menemukan banyak kesulitan dalam berbicara. ”Kalangan mahasiswa dalam proses pembimbingan pada mata kuliah tertentu, seperti; metode berbicara yang baik dan benar dalam bahasa yang singkat (pendek)”, hal utama yang perlu dilakukan adalah kemampuan dalam beradaptasi, baik dengan sesama mahasiswa maupun dalam lingkungan sosial masyarakat. 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dapat berbicara dengan baik dan benar sangatlah penting bagi kalangan mahasiswa dan umum, karena dengan memahami arti dari berbicara itu sendiri orang tersebut telah dapat melakukan komunikasi dua arah secara tatap muka (face to face), sehingga maksud dan tujuan dari pembicaraan tersebut dapat dipahami dengan baik oleh lawan bicara kita sehingga akan timbulnya umpan balik sesuai dengan apa yang dibicarakan. B. Saran Sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu arti dari berbicara dan apa yang akan kita bicarakan dengan orang lain sehingga komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. 5 DAFTAR PUSTAKA Suparjiono, Agus .1986. Kesulitan Dalam Berbicara : Pustaka, Bandung. Ardi .1975. Sulitnya Berbicara di kalangan mahasiswa : Gramedia, Jakarta. Suparjiono, Agus .1986.Berbicara dan Komunikasi : Gramedia, Jakarta.

LAPORAN KKN PERTANIAN

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU KULIAH KERJA NYATA KELOMPOK IX TAHUN 2010/2011 DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BELITANG MADANG RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR OLEH: RIKO APRIL NUR ZAMAN NIM : A.080.654 PROGRAM PENGELOLAAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan KKN STIPER ini tanggal 01 Juli 2011 s/d 31 Juli tahun 2011 dan kemudian berlanjut dengan pelaksanaan seminar desa dan pada akhirnya laporan akhir ini dari seluruh kegiatan tersebut dapat diselesaikan. Kami selaku mahasiswa KKN STIPER tahun 2011 menghaturkan terima kasih kepada : 1. Bupati Ogan Komering Ulu Timur yang telah banyak membantu demi terlaksananya Program Kuliah Kerja Nyata 2. Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian berserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata STIPER Tahun 2011 3. Camat Belitang Madang Raya yang telah banyak membantu baik moril maupun spirituil kegiatan KKN 4. Dosen Koordinator Kecamatan yang telah banyak membimbing dan membantu kami secara langsung 5. Dosen Pembimbing Lapangan yang telah banyak membimbing dan membantu kami secara langsung 6. Kepala Desa Mekar jaya berserta perangkatan, Ketua BPD dan anggota, Pemuda Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama, serta seluruh lapisan masyarakat desa Mekar Jaya yang telah banyak membantu dan memberikan Fasilitas yang cukup demi terlaksananya Program Kerja KKN di Desa Mekar Jaya 7. Rekan-rekan pererta KKN dalam Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur yang telah menjalin keakraban dan saling pengertian serta telah memberi sumbang saran kepada kelompok kami 8. Semua pihak yang telah banyak membantu, yang tidak sempat dirinci satu persatu, kami banyak menghanturkan terima kasih. Berkaitan dengan Kuliah Kerja Nyata STIPER Angkatan Tahun 2011 Kelompok IX Desa Mekar Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berharap kepada semua pihak kiranya Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata STIPER Angkatan Tahun 2011 ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Belitang, 05 Agustus 2011 Penyusun, Riko April Nur Zaman I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa menurut undang-undang tahun 1979 adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya dalam ikutan negara kesatuan Republik Indonesia. Walaupun merupakan suatu wilayah yang termasuk kecil dibandingkan dengan kota ( Kecamatan, Kabupaten maupun Propinsi), namun kemajuan suatu desa sangat berhubungan dengan kemajuan suatu negara dan bangsa Indonesia hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia kebanyakan terdiri dari wilayah pedesaan. Jadi, kemajuan suatu desa memotivasi pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Terlambatnya pertumbuhan desa banyak disebabkan oleh wilayah geografis, misalnya desa yang berada di daerah terpencil, sehingga untuk memasuki dan menerima suatu kemajuan atau teknologi baru cenderung sulit. Selain itu masih dibatasi adanya suatu adat istiadat yang kuat yang terkandang cenderung menolak teknologi modern. Karena wilayah geografisnya yang terpencil, sumber daya manusia yang ada didalamnya terbentuk dengan sendirinya akibat penaruh geografis dan lingkungan disekitar mereka. Akibatnya banyak penduduk desa yang masih kurang taraf pendidikannya, dan masih kurang inisiatif untuk motivasi diri agar maju. Sumber daya alam yang bergantung pada sumber daya manusia menjadi kurang diusahakan dengan optimal karena kurangnya pengetahuan. Desa Mekar Jaya, termasuk desa yang relatif kecil dan terdiri dari penduduk yang taraf pendidikannya rendah (khususnya setelah dihitung persentase mereka yang mengikuti pendidikan belajar sembilan tahun, hanya 20 % dari penduduk berdasarkan hasil observasi mahasiswa KKN STPER Kelompok IX di Desa Mekar Jaya, ternyata dalam Pemerintahan desarnya juga belum terorganisir dengan baik, khususnya banyak perangkat desa belum melaksanakan tugasnya dengan semestinya. Selain disebabkan oleh kurangnya sumber daya manusia. Oleh sebab itu program mahasiswa KKN STIPER Angkatan ke berusaha untuk memajukan dan mencerdasakan bangsa masyarakat desa dapat dibagi menjadi dua bidang program, yaitu program fisik dan program non fisik melalui kegiatan fisik dan non fisik tersebut diharapkan memberikan sedikit sumbangan bagi masyarakat desa Mekar Jaya. B. Keadaan Umum Lokasi dan Batas Waktu Administrasi Desa Mekar Jaya terletak di Propinsi Sumatera Selatan, di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Kecamatan Belitang Madang Raya. Keadaan Geografis Kondisi tanah desa Mekar Jaya adalah tanah merah. Dengan keadaan tersebut, maka jika cuaca tidak hujan, jalan hanya dapat dilewat oleh kendaraan beroda dua karena fasilitas untuk roda empat tidak ada sama sekali, hanya bisa untuk kendaraan beroda dua yaitu dikarenakan jalan yang digunakan belum sama sekalli memadai dan terlihat sangat rawan akan kejahatan. Banyak terdapat lahan sawah didesa Mekar Jaya ± 987 Ha. Sawah Dan kebun tersebut adalah tadah hujan yang artinya tergantung kepada musim. Keadaan Iklim Desa Mekar Jaya Kecamatan Belitang Madang Raya adalah iklim tropis, pada musin kemarau daerah ini menjadi kering tetapi jika musim hujan daerah ini menjadi daerah yang rawan banjir akibat meluapnya air sungai ogan. Perhubungan dan Komuniksi Sarana Transportasi darat adalah Sepeda dan yang paling banyak digunakan adalah sepada motor. Fasilitas komunikasi yang terbanyak adalah televisi dan telepon genggam. Aakan tetapi desa Mekar Jaya masih sulit sekali untu menggunakan alat komunikasi seperti telepon genggam dikarenakan belum adanya pemancar sinyal disebabkan rendahnya daerah tersebut. Dari observasi yang ada sejumlah sarana perhubungan dan komunikasi adalah : Tabel 1 Sarana Transportasi Jumlah Sepada 30 Motor 105 Tabel 2 Sarana Komunikasi Jumlah Televisi 85 Parabola 20 Telepon Genggam 500 Pemerintahan Desa Desa Mekar Jaya di pimpin oleh seorang Kepala Desa dan arena terdiri dari dua dusun, maka dari itu ada Kepala Dusun I dan Kepala Dusun II. Organisasi di Desa Mekar Jaya yang aktif adalah PKK, Karang Taruna, Kelompok tani dan Pengajian. Kependudukan Jumlah penduduk Desa Mekar Jaya adalah sebanyak 752 Jiwa dan 140 (KK) Kepala Keluarga. Masalah kependudukan dapat diatasi dengan keberhasilan program KB (Keluarga Berencana) dan sebagian besar wanita di desa telah ikut KB. Asektor KB kebanyakan menggunakan implan (susuk KB), Pil KB, Suntikan. Pola kehidupan Masyarakat Mata pencarian penduduk di desa ini sebagian besar adalah petani, sebagian kecilnya adalah petani dan pegawai negeri. Untuk pendapatan masyarakat sebagian besar dari hasil pertanian yang mempunyai sirkulasi distribusi hasil pertanian ke pabrik beras. Ekonomi masyarakat termasuk kategori keluarga pra sejatera dengan ciri belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, dan keluarga sejahtera I dengan ciri telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dapat memenuhi kebutuhan sosial dalam lingkungan masyarakat dan keluarga. Agama dan Tradisi Mayoritas agama penduduk dasa Mekar Jaya adalah 100 % Islam dengan jumlah sarana ibadah satu buah masjid. Pendidikan Pendidikan sebagian besar penduduk adalah tamatan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Kesehatan Sarana kesehatan yaitu berobat dengan Bidan Desa. Tenaga medis selain Bidan adalah Dukun Beranak, yang jumlahnya ada 2 orang. Kegiatan kesehatan berkisar mengenai kegiatan posyandu, sebulan sekali, pemantauan jumlah penduduk melalui KB, dan observasi ibu-ibu hamil dan balita yang perlu petolongan. Kondisi sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Lantai rumah sebagian dari semen, papan dan keramik. Dinding terdiri dari papan tetapi ada juga yang menggunakan batu bata. Ventilasi setiap pemukiman sudah dapat dikatakan baik dan memadai. C. Masalah dan Alternatif Pemecahannya Sarana Pedidikan Desa Mekar Jaya belum memiliki lembaga pendidikan baik untuk pendidikan tingkat dasar maupun lanjutan. Dengan demikian mayoritas masyarakat Mekar Jaya menempuh pendidikan pada lembaga pendidikan yang ada pada desa atau daerah lain. Bidang Pendidikan Masalah yang diperoleh dari hasil observasi kelompok ditemui bahwa motivasi belajar siswa desa Mekar Jaya sudah cukup baik dan motivasi untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi penuh dengan semangat walaupun banyak kekurangan baik dari faktor intern maupun ekstern. Baik pribadi siswa, sampai sarana pendidikan, guru-guru, serta orang tua yang sangat berperan dalam peningkatan mutu pendidikan anak dan memotivasikan dalam belajar. Masalah ini dapat teratasi jika semua pihak yang berkenaan dengan siswa yang bersangkutan berperan aktif dan memperbaiki diri. Orang tua mulai mendisiplinkan anaknya untuk belajar, orang tua juga dapat mengajar anaknya sejak dini. Guru hendaknya juga mengevaluasi teknik mengajarnya. Demikian juga dengan perbaikan sarana pendidikan. Bidang Ekonomi Pendapatan masyarakat desa Mekar Jaya adalah cukup memadai jika dalam musim panen. Masalah cenderung dihadapi oleh masyarakat ini dalam mengatur ekonominya adalah kurang dapat berhemat dan tidak dapat menggunakan uang dengan efektif. Pendapatan yang besar jika diboroskan maka tidak akan mengankat ekonomi masyarakat. Apalagi di dalam situasi krisis sekarang ini, maka seharusnya masyarakat mulai menekan pengeluaran disesuaikan dengan pendapatan yang diperolehnya sehabis panen, dan mulai belajar berwirausaha atau menggunakan uang sebaik mungkin agar uang tersebut juga menghasilkan uang. Bidang Pertanian dan Industri Dengan sawah tadah hujan, petani tidak dapat mengharapkan sistem irigasi dalam sawahnya. Masalah yang rentan memang masih kurangnya penggunaan irigasi di desa Mekar Jaya sehingga panen tergantung pada musim. Teknologi pertanian belum terlalu terkuasai karena alasan ekonomi, sehingga cara bertani tradisional lebih banyak dilakukan. Kecuali dalam menggiling padi, di desa Mekar Jaya telah memanfaatkan mesin penggiling padi meski itu terdapat di desa lain. Petani di desa Mekar Jaya belum dapat memanfaatkan tenaga penyuluhan lapangan, oleh karena petugas penyuluh lapangan juga belum dapat dengan efektif melakukan tugasnya dengan baik. Kedua pihak (petani dan PPL) walaupun saling membutuhkan namun juga merasa saling dibutuhkan sehingga dari kedua belah pihak tidak ada inisiatif dalam bertanya maupun memberikan penjelasan melalui kunjungan, maka petani juga berinisiatif untuk mengelola hasil pertanian menjadi hasil industri yang baik. Bidang Pemerintah Desa Dari hasil observasi kelompok, dapat disimpulkan bahwa masalah dalam pemerintahan desa yang dominan adalah terjadinya ketidakselarasan antara sesama perangkat desa. Tidak adanya manajemen yang baik dalam pemerintahan desa Mekar Jaya menjadi dampak akibat yang kurang baik PROGRAM KERJA Berdasarkan hasil observasi desa, maka program – program kerja yang dapat dilakukan baik fisik maupun non fisik, yaitu sebagai berikut : A. Bidang Fisik 1. Pembersihan dan Pemeliharaan Lapangan Olah Raga Desa Mekar Jaya a) Latar Belakang Lapangan merupakan salah satu penunjang kegiatan didesa terutama penunjang kreatifitas dan kesehatan masyarakat desa. Sarana ini sangat penting ditinjau dari segi kemampuan dan keinginan masyarakat untuk mau melatih diri dan mempererat tali silaturahmi antar masyarakat desa. Lapangan yang ada di desa Mekar Jaya itu sudah lama dibangun tetapi seperti yang terlihat kebersihan yang ada di Lapangan Sepak bola desa Mekar Jaya tidak terjaga kenapa bisa demikian karena masyarakat di sini kurang memperhatikan kebersihan dan kurang memahami manfaat dari penggunaan lapangan tersebut. b) Masalah Keadaan di sekitar lapangan tersebut kurang dipelihara menyebabkan suasana yang kurang sedap dipandang mata. Tingkat kegontong royongan yang rendah menyebabkan lapangan ini kurang terpelihara kebersihannya. c) Tujuan 1) Membersihkan Lingkungan disekitar lapangan 2) Meningkatkan rasa gotong – royong antar warga desa d) Metode Pelaksanaan Program ini dilaksanakan dengan kerjasama masyarakat, mahasiswa KKN, serta karang taruna. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain pembersihan lapangan dan lingkungan sekitar desa dan juga didalam lapangan serta memberikan perlengkapan yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan tersebut diantaranya menambah perlengkapan olah raga . e) Pembiayaan Program ini memerlukan biaya sebagai berikut : 1) Papan nama lapangan Rp. 20.000.00. 2) Konsumsi Rp. 40.000.00. 3) Turnamen Volly Rp. 20.000.00. J U M L A H Rp. 60.000.00. Sumber dana berasal dari : 1) Swadaya masyarakat setempat ( sapu lidi, sabit dan pisau) 2) Sumbangan dan bantuan lainnya yang sifatnya tidak memikat. f) Waktu Pelaksanaan Gotong royong akan dilaksanakan sekali dalam seminggu oleh masyarakat, karang taruna, dan mahasiswa KKN sebagai koordinator dalam pembersihan lingkungan. g) Hasil yang diharapkan Masyarakat sadar akan pentingnya perawatan di sekitar lapangan dan tepat memelihara kebersihannya walaupun mahasiswa KKN tidak berada di lokasi lagi. 2. Sosialisasi dan Praktek Pembibitan Jamur a. Latar Belakang Pengenalan ini dilakukan untuk mengajarkan kepada masyarakat agar mampu berwirausaha tanpa terpaku pada sumber daya yang sudah ada sebelumnya. Mengingat Kecamatan Belitang terutama desa Mekar Jaya adalah pusat yang baik untuk dunia pertanian, akan tetapi masyarakat masih banyak yang belum memahami hal tersebut. b. Masalah Karena Desa Mekar Jaya belum mampu berwirausaha dengan baik, diakibatkan kurangnya sosialisasi dari pemerintahan dan kurangnya SDM yang ada didesa Mekar Jaya. c. Tujuan 1) Agar desa Mekar Jaya memiliki usaha yang maju tanpa tergantung pada sumber daya yang ada. 2) Meningkatkan kegontong royongan masyarakat dalam memperbaiki perekonomian desa Mekar jaya. d. Metode Pelaksanaan program ini akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN, penduduk desa Mekar Jaya dan anggota Karang Taruna. Program ini akan dilakukan dengan cara gotong royong. e. Pembiayaan Program ini memerlukan biaya sebagai berikut : 1) Bibit Jamur Rp. 30.000.00. 2) Cangkul Rp. 25.000.00. 3) Konsumsi Rp. 45.000.00. 4) Bubuk Kayu Rp. 10.000.00. 5) Ember Rp. 15.000.00. J U M L A H Rp. 125.000.00. f. Waktu Pelaksanaan Program ini dilaksanakan pada sekitar minggu kedua yaitu pada mulai tanggal 11 Juli sampai tanggal 18 Juli 2011. g. Hasil yang diharapkan Dengan program sosialisasi dan praktek pembibitan ini, diharapkan masyarakat dapat belajar untuk berwirausaha dan memajukan perekonomian desa walaupun mahasiswa KKN tidak berada di lokasi lagi. 3. Pemeliharaan Jalan dan Pembersihan Lingkungan Desa a. Latar Belakang Jalan merupakan prasarana utama dan pelancar pengangkutan hasil dari desa ke kota dan juga untuk mengangkut semua kebutuhan desa yang berasal dari luar daerah lain. Prasarana ini sangat penting ditinjau dari segi perekonomian dan perhubungan serta penghubung sosial antar desa. Jalan menunju Desa Mekar Jaya sudah cukup baik, namun hal itu menyebabkan transportasi sedikit berjalan dengan lancar walaupun lokasi desa Mekar Jaya tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda empat hanya dapat dilewati oleh kendaraan beroda dua. b. Tujuan 1) Merawat jalan yang masih baik, memperbaiki jembatan yang rusak dan membersihkan lingkungan agar terlihat rapi dan bersih. 2) Meningkatkan rasa kegontong royongan anat warga desa. c. Metode Pelaksanaan Program ini dilaksanakan dengan kerjasama antar masyarakat dan mahasiswa KKN serta Karang Taruna. Kegiatan yang akan dikerjakan antara lain: Mengadakan perawatan desa, selokan – selokan an lingkungan sekitarnya. d. Pembiayaan Program ini memerlukan biaya sebagai berikut : Konsumsi untuk pembersihan 4 X Rp. 40.000,- Rp. 160.000,- Sumber dana berasal dari : 1) Swadaya dari mahasiswa KKN 2) Swadaya masyarakat setempat (papan, bambu, batu dan pasir dll) e. Waktu Pelaksanaan Gotong-royong ini dilakukan 1 kali seminggu oleh masyarakat, karang taruna, dan mahasiswa KKN selaku koordinator program. f. Hasil yang Diharapkan Masyarakat sadar akan kepentingan jalan dan tetap memeliharanya walaupun mahasiswa KKN tidak berada dilokasi lagi. B. Bidang Non – Fisik 1) Hiburan a. Latar Belakang Kebutuhan akan hiburan walaupun merupakan kebutuhan sekunder dalam kehidupan masyarakat, namun keduanya tetap sangat dibutuhkan oleh manusia, demikian juga dengan masyarakat Desa Mekar Jaya, akan lebih baik jika di dalam kebutuhan hiburan tersebut, masyarakat juga mendapatkan pendidikan yang baik secara tersirat, sehingga dapat lebih mudah dicerna dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka. b. Masalah Kebutuhan akan hiburan, belum didukung dengan sarana hiburan yang ada di Desa Mekar Jaya, jadi kurangnya sarana hiburan mengakibatkan penduduk Desa Mekar Jaya masih harus ke desa sekitarnya atau ke kota. c. Tujuan Memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat Desa Mekar Jaya. d. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan hiburan akan bekerjasama dengan perangkat desa, Karang Taruna serta mahasiswa KKN yang berada di Desa Mekar Jaya. e. Hasil Yang Diharapkan Masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan akan hiburan 2) Penyuluhan Karang Taruna a. Latar Belakang Karang Taruna adalah wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda dibidang kesejahteraan sosial yang tumbuh dari oleh dan untuk mayarakat terutama generasi muda. Dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan sosial generasi mudah di desa, maka Karang Taruna terbentuk. Selain itu karang taruna bertugas bersama pemerintah menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial generasi muda di lingkungannya. Melalui inilah maka karang taruna haus berkembangkan dengan baik agar terwujudnya berfungsi serta tujuan dari karang taruna harus dikembangkan dengan baik agar terwujudnya fungsi serta tujuan dari karang taruna tersebut bagi desa dan pemerintah Indonesia pada umumnya. b. Masalah Wadah Karang Taruna desa walapun telah ada namun masih nampak ketidakaktifan baik dari segi kepengurusan, dan jenis kegiatannya msih sebatas pada bidang olahraga. Keterbatasan kegiatan dan ketidakaktifan ini disebabkan belum mengertinya anggota dan penggurusnnya dan tujuan karang taruna itu sendiri. c. Tujuan 1) Memberikan pemahaman mengenai pengertian Karang Taruna, fungsi , tujuan, dan kegiatan di dalamnya. 2) Meningkatkan aktifitas kegiatan karang taruna 3) Agar karang taruna desa Mekar Jaya dapat menata penggurusnya dengan baik dan terarah. d. Metode Pelaksanaan Program ini akan melaksanakan dalam bentuk penyuluhan kepala anggota dan pengurus karang taruna mahasiswa KKN. Dengan bantuan beberapa materi tertulis diharapkan Karang Taruna dapat memahami isi penyuluhan dengan baik. e. Pembiayaan Program penyuluhan Karang Taruna ini memerlukan biaya sebagai berikut : 1) 1. Konsumsi Rp. 65.000,- 2) 2. Foto kopy materi Penyuluhan Rp. 23.000,- Jumlah Rp. 88.000,- Sumber dana ini berasal dari swadaya mahasiswa KKN. f. Waktu Pelaksanaan Program ini diadakan dalam bentuk penyuluhan pada tanggal 22 Juli 2011. g. Hasil Yang Diharapkan Diharapkan agar organisasi Karang Taruna berjalan dengan baik dan aktif, sehingga peranannya memang tampak di mata masyarakat di Desa Mekar Jaya. 3. Seminar Desa a. Latar Belakang Kuliah kerja nyata merupakan wujud nyata dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang ke – tiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan KKN ini mahasiswa di embankan tugas untuk mencari dan menganggkat masalah yang dihadapi pada desa lokasi KKN, dan mencari alternatif jalan keluar sebagai pemecahan masalah desa. b. Masalah Masalah yang dihadapi desa Mekar Jaya adalah kurangnya peningkatan mutu atau kwalitas sumber daya manusianya untuk mengelolah sumber daya alamnya yang banyak secara optimal. Kurangnya mutu SDM itu karena tarap pendidikannya yang rendah, dan rendahnya tarap perekonomian desa karena kurangnya pemahaman atas fungsi dan apa yang bias dilakukan dari sumber daya alam yang ada. c. Tujuan Melalui seminar sehari di harapkan : 1) Masyarakat dapat ikut membantu mengatasi masalah desa bersama sama dengan aparat desa yang bersangkutan. 2) Membentuk kepribadian mahasiswa agar kritis dalam mancari dan mengatasi masalah yang ada secara kritis dan analitis. d. Metode Pelaksanaan Mahasiswa KKN desa Mekar Jaya membuat makalah berjudul Meningkatkan Mutu perekonomian Demi Kemajuan Bangsa. Judul yang diajukan dan disetujui bersama dengan desa-desa yang masih satu kecamatan dan satu Dosen Pembimbing Lapangan. Makalah ini diseminarkan bersama dengan ibu Dosen Pembimbing di Kantor Desa Mekar Jaya bersama dengan aparat dan warga desa. e. Pembiayaan Seminar Sehari ini membutuhkan biaya : 1) Fotokopy Makalah Rp. 35.000,- 2) Konsumsi Rp. 280.000,- Jumlah Rp. 315.000,- f. Waktu Pelaksanaan Seminar Sehari dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2011 g. Hasil yang diharapkan Melalui pembahasan makalah tentang cara memotovasi anak demi perkembangan ekonomi bangsa ini di harapkan para guru, apar desa, serta masyarakat di desa Mekar Jaya dapat bekerja sama untuk mengatasi rendahnya SDM di desa ini dengan menerapkan beberapa rekomendasi dari hasil diskusi mahasiswa KKN di seminar desa. h. Peserta Peserta Seminar Desa adalah : 1) Dosen Pembimbing Lapangan 2) Kepala Desa & Aparat Desa 3) Ketua dan Anggota Karang Taruna 4) Undangan Lainn II. PEMBAHASAN A. Permasalahan Didalam perekonomian desa, terdapat adanya permasalahan yang ada di Desa Mekar Jaya Kecamatan Belitang Madang Raya hal- hal tersebut adalah : 1) Pada saat ini sarana dan prasarana yang digunakan didesa Mekar Jaya masih sangat tradisional dan kurang. 2) Kurangnya kemampuan masyarakat untuk mampu meningkatkan perekonomian desa dikarenak keterbatasan peralatan dan SDM yang rendah. B. Pembahasan 1. Sarana Di dalam perekonomian, sarana penunjang yang paling penting adalah SDM sehingga mampu membuat masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat dan berkelanjutan. Seperti dengan melengkapi sarana pertanian sesuai dengan kebutuhan para petani sehingga hasil yang didapatkan lebih besar dan menguntungkan. 2. Penanganan Untuk mengatasi masalah tersebut diatas diharapkan peran aktif masyarakat dan instansi pemerintah yang terkait agar dapat membantu mensosialisasikan kegiatan pertanianmerehabilitas di desa Mekar Jaya Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. No Jenis Usaha Volume 1. Kebun Karet 200 htr 2. Persawahan 500 htr 3. Dagang 150 KK 4. Budidaya Jamur tiram 0 5. Budidaya ikan kolam 252 jiwa Dari data diatas diketahui masih banyak penduduk yang belum mampu membuat perekonomian di daerahnya menjadi majau dan berkembang dengan baik dikarenakan, masih kurangnya sarana penunjang dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan usahanya tersebut. Masyarakat lebih mengandalkan SDA yang ada dilingkungan tempat tinggal mereka saja tetapi tidak mampu mencipatakan usaha yang lebih menjanjikan nantinya. Contohnya, di desa Mekar Jaya lebih memilih untuk membuka lahan persawahan dikarenakan desa tersebut daerah rawa tetapi tida mau mendirikan usaha lain seperti membudidaya jamur tiram dengan menggunakan serbuk kayu yang disimpan ditempat lembab dan lain sebagainya. Secara logis, kita dapat mengambilsuatu pendapat bahwa kualitas manusia salah satunya bersumber dari ilmu pengetahuan yang diperoleh dari jenjang formal maupun informal (baik dengan kegiatan kursus dan pengalaman berkerja). Melihat kenyataan ini kita dapat mengetahui bahwa animo masyarakat terhadap perekonomian masih rendah sehingga mempengaruh perkembangan pembangunan di Desa akan menjadi lambat untuk berkembang maju. Seperti yang kita ketahui perekonomian dan SDM sangatlah penting perananya dalam kemajuan seseorang untuk kehidupananya sehingga mereka dapat mengabdikan dan menerapkan ilmu perngetahuannya dan kepandainya untuk pengembangan dan kemajuan pembangunan dirinya, Desanya serta bangsa dan negara. Masalah yang dihadapin sekarang adalah bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar mereka, karena jika keinginan untuk memperoleh pengetahuan saja tidak ada, maka sudah jelas tandanya bahwa keinginan untuk maju dari seseorang sudah kandas dan akhirnya berdampak pada sebuah Desa. Ini disebabkan oleh faktor internal sehingga didapat jalan keluar yang tepat. Rendahnya perekonomian dapat diakibatkan dari dua sumber yaitu : 1. Sumber / Faktor Internal a. Kurangnya dana untuk membuat suatu usaha b. Kurangnya minat untuk belajar 2. Sumber / Faktor External a. Masih kurangya tenaga ahli yang di tempatkan di Desa-desa b. Kurangnya motivasi dan teknis dari tenaga ahli yang sudah bertugas di Desa-desa untuk mensosialisaikan kepada masyarakat setempat. c. Kurangnya fasilitas Sarana dan prasarsna yang digunakan seperti traktor, penggiling padi, kolam, dan bibit yang baik. Untuk mengkaji masalah yang pelik ini ada beberapa hal yang dapat direkomendasikan dari mahasiswa KKN dalam Seminar Desa sebagai jalan keluar dari permasalahan ini : 1) Kulaitas sumber daya manusia yang baik bisa menyebabkan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah dapat dikelolah dengan optimal sehingga dapat menyebabkan pembengunan yang pesat. Kualiats sumber daya manusia yang baik dapat diusahakan salah satunya melalui pendidikan yang cukup yang diperoleh masyarakat . rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan lambannya sebuah laju pembangunan di desa bahkan berakibat ke sebuah negara. 2) Rendahnya sumber daya manusia yang diperoleh masyarakat Desa Mekar Jaya berawal dari masalah rendahnya motivasi belajar ini disebabkan oleh dua sumber yang utama yaitu dari manusia itu sendiri (internal) dan faktor luar (sumber eksternal). 3) Keberhasilan untuk meningkatkan motivasi untuk maju mengakibatkan dampak-dampak positif bagi pembangunan desa khususnya dan negara pada umumnya, sehingga masyarakat desa pun berperan serta dalam pembangunan negara Indonesia dengan kemampuan sumber daya manusia BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari sekian pelaksanaan program dan hasil yang dicapai selam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat disimpulakan sebagai berikut : 1. Program fisik dan non fisik dari mahasiswa KKN di desa Mekar Jaya dapat berjalan dengan baik karena kerja sama antara mahasiswa dengan aparat dan perangkat desa, karang taruna dan siswa-siswi yang sebagian sudah bersahabat dan mempunyai kesadarna dalam berpartisifasi untuk program fisik. Anggota karang taruna yang kebanyakan menggangur dan siswa-siswi yang juga mempunyai kegiatan dan termotivasi untuk berperan aktif dalam pembangunan. 2. Program-program yang dilaksanakan adalah hasil dari persetujuan antara Kepala Desa, Pemuka Agama, dan masyarakat desa Mekar Jaya. 3. Kesulitan utama dalam pelaksanaan kegiatan KKN adalah masa paceklik dan situasi krisis moniter sehingga untuk mengandalakan dana dari swadaya masyarakat juga sulit untuk diwujudkan kecuali bahan-bahan yang memang sudah trsedia didesa tersebut. Jadi program fisik dibuat seefisien mungkin yaitu program yang tidak memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar. 4. Mahasiswa juga berpartisifasi dalam kegiatan penunjang untuk membantu desa, antara lain : a) Membantu kegiatan posyandu b) Membantu Kepala desa, Bidan desa dalam merkapitulasi jumlah penduduk di Desa Mekar Jaya c) Membantu Karang taruana dalam kegiatan turnamen Bola Volly sekaligus kegiatan acara sosialisasi masyarakat tentang perekonomian seperti membuat pembibitan jamur tiram yang pelaksanaannya pada tanggal 10 sampai tanggal 22 Juli 2011 d) Membantu masyarakat untuk bergotong-royong sambil mengisi waktu luang yang ada. B. SARAN 1. Tindak Lanjut Sebagi tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di Desa Mekar Jaya, hendaknya dapat dijaga dengan baik oleh masyarakat di Desa Mekar Jaya, baik dalam memelihara beberapa hasil kegiatan program fisik maupun wujud dari beberapa tujuan program non fisik yang telah dilakukan. Mahasiswa KKN di desa Mekar Jaya terus mengharapkan adanaya tenaga KKN di desa ini untuk melanjutkan pembangunan baik fisik maupun non fisik yang berjalan secara berkesinambungan dan terus menerus sampai akhirnya masyarakat dapat mandiri dan berwadaya. 2. Saran Bagi KKN Yang Akan Datang Mahasiwa KKN di desa Mekar Jaya ini untuk selanjutnya hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat. Dalam keadaan paceklik program fisik di desa ini kebanyakan sulit dilakukan dengan sempurna sehingga perlu adanya kerja sama dengan aparat desa setempat agar program-program yang terencana dapat terlaksanakan dengan baik. Sedikitnya penduduk yang ada didesa ini merupakan suatu keberuntungan tersendiri bagi mahasiswa KKN di desa ini. Karena pada akhirnya dapat mengkoordinasi semua kegiatan KKN dengan terarah dan mempermudah pengawasan. Diharapkan mahasiswa di desa Mekar Jaya selanjutnya setelah sukses melewatinya dan mahasiswa KKN dapat lebih berkerja sama dengan seluruh aparat desa tanpa adanya perselisihan yang membingungkan keberadaan mahasiswa di tempat KKN mereka tersebut, sehingga teciptalah hubungan yang baik.

CONTOH NASKAH RADIO

NASKAH PROGRAM AUDIO/RADIO GAMES DAN PENDIDIKAN OLEH, NAMA : NETA SELVIA NPM 10 22 499 KELAS : C. 3. 17 DOSEN : ADE VIDIANTI, S.Pd PROGRAM STUDY TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BATURAJA 2011 NASKAH PROGRAM AUDIO Mata Acara : Forum Informasi Pendidikan Topik Program : Pengaruh games dalam pendidikan Judul : Games dan Pendidikan Sasaran : Khalayak Umum Tujuan Isi Program : a) Menjelaskan apa itu games b) Memberitu dampak yang akan timbul dari penggunaan games c) Manfaat dari games bagi peserta didik d) Ketepat sasaran penggunaan games Garis-garis Besar Isi Program (GBIP) : a) Games adalah sebuah bentuk permainan yang menggunakan teknologi modern dan bersifat audio visual. Games juga sudah banyak digunakan oleh anak-anak dibawah umur terutama pada kalangan pelajar. Games juga dapat digolongkan menjadi dua bagian : 1. Games yang bersifat mendidik 2. Games yang tidak mendidik b) Dampak negatif dari penggunaan games terutama pada kalangan pelajar diantaranya : 1. Membuat anak malas belajar 2. Lupa waktu 3. Dapat menyebabkan gangguan pada mata akibat sering fokus pada cahaya layar LCD. c) Manfaat dari penggunaan games bagi peserta didik dapat ditunjukan dengan : 1. Membuat anak didik menjadi cekatan 2. Anak didik biasanya lebih teliti 3. Membuat anak didik pandai berpikir dan mau berpikir keras 4. Menimbulkan sifat persaingan dan kekompakan. d) Sasaran yang tepat dalam penggunaan games ini sangatlah perlu diperhatikan. Bagi seorang pelajar sebaiknya dalam bermain apapun termasuk games modern perlu adanya pendampingan dari keluarga terutama orang tua. Waktu yang tepat sebaiknya pada saat anak melakukan kegiatan keras (berpikir keras) sehingga anak tersebut tidak mengalami kejenuhan. Sinopsis Games merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan alat baik tradisional maupun modern. Akan tetapi dizaman sekarang anak didik lebih senang mengunakan games modern karena dianggap lebih mudah dan cepat. Hal inilah yang membuat pelajar saat ini sangat jarang mempunyai kemampuan atau kreatif karena mulai dari permainan yang dikenalka dari sejak mereka masih kecil sampai dengan dewasa akan menimbulkan kemampuan bagi anak didik tersebut. Games juga ada yang sifatnya mendidik, sepeti ; game teka-teki, tebak gambar, atau sebagainya yang digunakan untuk melatih keterampilan dan cara berfikir anak agar lebih kreatif, tetapi games juga ada yang tidak mendidik seperti ; games online, games PSP yang lebih banyak terkait dengan alat-alat modern sehingga tidak bermanfaat bagi perkembangan anak terutama anak usia dini. Dampak positif dari permainan atau games bagi kalangan peserta ddik, diantaranya :  Anak lebih giat belajar (pandai berpikir)  Anak lebih cekatan dan teliti  Meimblkan sifat kompak dan mau saling berbagi antara satu dan yang lainnya(mau bekerjasama) Sedangkan dampak negatif dari games itu sendiri, seperti :  Anak sering lupa waku  Malas belajar dan tidak mau berusaha  Anak kurang terampil Sasaran yang tepat untuk menggunakan games yaitu pada anak yang sudah memahami maksud dan manfaat dari penggunaan games itu sendiri perlu pendampingan dari orang yang lebih dewasa dan paham seperti didampingi guru, orang tua maupun teman yang lebih mengerti. Waktu yang tidak sebaiknya :  Pada saat anak selesai belajar agar tidak terjadi kejenuhan dan pada anak usia dini sebaiknya games tersebut diguanakn untuk belajar atau bermain sambil belajar agar mudah dipahami oleh anak.  Games yang diguanakan sebaiknya games tradisional atau hasil kreatif sendiri bukan langsung menggunakan alat modern. Seperti : tarik tambang, menyatukan gambar dan lain-lain, sedangkan alat modern seperti : PSP dan game online. Format Naskah : Narasi dan Wawancara Treatment : 1. Program dibaka oleh Announcer 2. Penyampaian tujuan isi program oleh Narator 3. Lalu uraian tentang games oleh Narator 4. Menerima telephon dari pendengar 5. Penarikan kesimpulan oleh Narator 6. Program acara ditutup oleh Announcer Kerabat Kerja : 1. Penulis Naskah : Neta Selvia 2. Produser : Riko April 3. Sutradara : Neta Selvia 4. Operator : Shela 5. Teknisi : Boby Nofandra 6. Para Pemain : a. Sebagai Announcer : Livia b. Sebagai Narator pembaca narasi : Nasela c. Sebagai Narator yang mewawancara : Julia d. Sebagai Narasumber 1 : M. Jalil Arasyid e. Sebagai Narasumber 2 : Aisyah f. Sebagai Penelpon 1 : Cici g. Sebagai Penelpon 2 : Aprilian 7. Penanggung jawab isi program : Ade Vidianti, S.Pd BUKTI BIMBINGAN KONSULTASI PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO RADIO NAMA : NETA SELVIA NPM : 10 22 499 KELAS : C.3.17 PRODI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN DOSEN : ADE VIDIANTI, S.Pd NO HARI/TGL MATERI YANG DIREVISI PARAF KET 1 28/10/2011 Ganti Topik Lain 2 11/11/2011 Lanjut ke Naskah 3 16/12/2011 - Perbaiki dan Kembangan lagi Naskah - Lanjut ke pengetikan 4 Baturaja, 29 Desember 2011 Dosen Pembimbing Ade Vidianti, S.Pd Pemain Istilah Narasi/ Audio Musik Pembuka Announcer Musik Narator Narasi Musik Narator Narasi In up – down – out (on mike) Selamat Pagi para pendengar sekalian, jumpa lagi dalam acara Forum Informasi Pendidikan yang dikelolah oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Baturaja, dengan judul program kali ini ”Games dan Pendidikan”. Sasaran ini ditujukan pada pendengar sekalian. In – up – down – out (on mike) Para pendengar yang berbahagia, mungkin kita sering mendengar kata games dalam kehidupan kita. Banyak yang berpikir kalau games itu adalah suatu hal yang tidak bermanfaat karena hanya dipandang dari satu sudut pandang saja. Pada program acara kali ini kita akan menungkap makna yang sebenarnya dari games dan apa hubungannya dengan pendidikan? Baiklah sebelum dilanjutkan mari kita dengarkan dahulu lagu yang berikut ini In – up – down – out (On Mike) Games adalah sebuah permainan, mungkin kita semua sudah tahu apa itu games dan berpikir games itu adalah suatu permainan yang sifatnya mengganggu kegiatan sehari-hari terutama bagi kalangan pelajar dan mungkin masih banyak definisi yang lain sesuai dengan Pemain Istilah Narasi/ Audio Musik Narator Wawancara M.Jalil dan Aisyah Narator Wawancara M.Jalil pemahaman masing – masing. Pada intinya games hanya didefinisikan negatif saja dan tidak melihat sisi positifnya, padahal games juga terbagi menjadi dua jenis yaitu games yang bersifat mendidik dan tidak mendidik. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan oleh narasumber kita yang akan dibantu oleh Narator kita yaitu Julia setelah jedah berikut ini. In – up – down – out (On Mike) Para pendengar sekalian, langsung saja kita berkenalan dan berbincang-bincang dengan narasumber kita yaitu ibu Aisyah yang merupakan seorang guru pengendalian diri di SD 93 OKU dan bapak M. Jalil Arsyad selaku rektor di Universitas Terbuka Jakarta. Langsung saja kita berkenalan dan berbincang-bincang dengan narasumber kita. Selamat siang, bagaimana kabar bapak dan ibu hari ini? (On Mike) Selamat siang, alhamdulilah kabar baik. (On Mike) Baiklah kita akan langsung saja membahas tema kita pada siang hari ini yaitu tentang games dalam pendidikan. Menurut bapak sebenarnya apa saja dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari games? Silahkan (On Mike) Sebelumnya terima kasih karena sudah mengundang kami Pemain Istilah Narasi/ Audio Narator Wawancara Aisyah Narator Wawancara Musik Narator Wawancara Untuk hadir disini. Baiklah seperi yang ibu katakan tadi pada intinya game bukan hanya bersifat negatif saja tetapi game juga ada yang bersifat positif dan mendidik. Dari kata tersebut kita sudah bisa mengira-ngira apa saja dampak dari games. Untuk dampak positifnya seperti : anak jadi berpikir aktif, mau berusaha dan terampil sedangkan untuk dampak negatifnya seperti : anak sering lupa waktu dan utuk anak usia dini sering kali juga salah dalam memilih games dan mengartikan games itu apa dan mengapa diciptakan. (On Mike) Terus bagaimana kalau menurut ibu aisyah, silahkan bu! (On Mike) Betul apa yang tadi dikatakan bapak Jalil bahwa games bukan hanya bersifat negatif tetapi ada juga yang bersifat positif. Games juga dapat digunakan dalam proses belajar mengajar apalagi bagi anak usia dini, kita dapat menyatukan isi pembelajaran dengan cara belajar sambil bermain. (On Mike) Para pendengar sekalian tentu kalian semakin penasaran bukan, sebelum kita lanjutkan mari kita dengarkan terlebih dahulu lagu yang berikut ini. In – up – down - out (On Mike) Para pendengar sekalian, masih diacara kami yang membahas tentang dampak dari games. Pemain Istilah Narasi/ Audio Aisyah Narator Wawancara Musik Narator Wawancara Aisyah Pemain Istilah Menurut ibu apa ada yang bisa dilakukan selain menyatukan games dengan cara belajar sambil bermain? (On Mike) Tentu saja ada bu, untuk itu selain melibatkan games langsung dalam proses belajar mengajar perlu adanya pensosialisasian kepada masyarakat luss terutama orang awam tentang pengertian games ittu apa dan tujuan dari pembuatan dan penggunaan game itu apa manfaatnya. Disinilah kita sebagai orang yang lebih tahu hal itu harus memberikan pengertian kepada mereka. (On Mike) Betul juga, bagaimana kalau kita melanjutkan perbincangan kita setelah yang satu ini! Jangan kemana-mana para pendengar sekalian, masih banyak yang akan kita bahas pada siang hari ini. In – up – down – out (On Mike) Para pendengar sekalian, kita tadi telah mendengar dampak negatif dan positif dari penggunaan game. Game lebih disalah artikan sebagai sesuatu yang negatif, terus bagaimana cara menghilangkan imeks tentang games adalah sesuatu yang sifatnya negatif saja? (On Mike) Iya itu benar sekali, di zaman sekarang games sering kali dikatakan sebagai sesuatu hal yang negatif. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa imeks dari dampak negatif terhadap games dapat dihilangkan Narasi/ Audio Narator Wawancara M. Jalil Narator Wawancara Musik Narator Wawancara apabila pengertian games telah dipahami dan sudah mengetahui manfaat dari games yang ada yaitu dengan cara mengadakan penyuluhan atau sosialisasi baik dengan menggunakan alat elektronik seperti : televisi, radio dan lain-lain atau mengadakan kegiatan seperti seminar, pelatihan dan juga dari mulut-kemulut. (On Mike) Oh...... jadi kalau begitu perlu adanya kegiatan khusus untk membahsa ini ya bu! Bagaimana menurut pak M. Jalil apa ada yang sebaiknya dilakukan? (On Mike) Saya sangat setuju dengan pendapat dari ibu kalau hal ini harus diluruskan agar games bukan hanya memiliki dampak negatif saja tetapi juga ada kandungan nilai positif didalamnya mungkin secara sepintas seperti itu. (On Mike) Berarti perlu adanya pelurusan tentang pemahamannya ya pak, sepertinya perbincangan kita semakin menarik. Jangan kemana-mana kita akan kembali lagi setelah lagu berikut ini. In – up – down – out (On Mike) Masih diacara pemahaman game dalam pendidikan! Sebelum melanjutkan perbincangan ini bagaimana jika kita memberi kesempatan kepada para pendengar yang ingin bertanya, silahkan menelpon kenomor telepon ini. Pemain Istilah Narasi/ Audio FX Cici Narator Wawancara Cici Narator Wawancara M. Jalil Narator Wawancara (suara telepon berdering) ( On Mike) ”Selamat siang ?” (On Mike) Selamat siang, iya bu dengan siapa dan dari mana? (On Mike) Nama saya Cici, dari Baturaja yang ingin saya tanyakan kepada bapak Jalil yaitu manfaat games bagi anak didik itu seperti apa dan apakah bapak bisa memberikan contoh?, selamat siang. (On Mike) Terima kasih atas pertanyaan mbak Cici kepada bapak dipersilahkan untuk menjawab. (On Mike) Pertanyaan yang cukup baik, dengan mengetahui manfatnya kita akan tahu maksud dari penggunaan game terutama dalam pendidikan. Manfaat yang paling terlihat seperti : 1) Anak lebih muda memahami maksud dari apa yang diajarkan 2) Anak lebih berpikir kreatif dan fokus 3) Memudahkan guru dalam mengajar karena menggunakan alat praga dan sebagainya. (On Mike) Terima kasih pak telah menjawab pertanyaan dari mbak Cici, semoga penjelasan barusan bisa diterima dengan cukup baik. Pemain Istilah Narasi/ Audio FX Narator Wawancara Aprilian Narator Wawancara M. Jalil Aisyah (suara telepon berdering) (On Mike) Ternyata masih ada yang menelpon, baiklah selamat siang! dengan siapa dan dari mana ? (On Mike) Selamat siang, nama saya Aprilian dari Kemalaraja. Saya ingin bertanya apakah ada kiat yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tanggapan negatif dari pengunaan game? Terima kasih (On Mike) Terima kasih kembali atas pertanyaannya Mas April, baiklah mungkin bapak Jalil bisa menjelaskan. (On Mike) Sepertinya pertanyaanya lebih pantas dijawab oleh ibu Aisyah selaku guru pengendalian diri. Silahkan bu? (On Mike) Terima kasih sebelumnya, pertanyaan yang cukup baik ya mas. Baiklah saya akan mencoba menjelaskan kepada mas tentang kiat-kiat apa saja yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tanggapan negatif dari pengunaan game! Tentu saja ada yaitu dengan cara mulailah scepatnya menghilankan kebiasaan berpikir negatif dan menggunakan games yang bifatnya tidak mendidik apalagi pada kalangan pelajar. Pemain Istilah Narasi/ Audio Narator Wawancara Musik Narator Wawancara Aisyah Narator Wawancara M.Jalil dan Aisyah (On mike) Sepertinya perbincangan ini semakin hangat saja, tetapi sebelum kita lanjtkan perbincangan ini marilah kita lewatkan lagu berikut ini. In – up – down – out (On Mike) Masih diacara yang sama pemahaman game dalam pendidikan. Menurut ibu apakah ada cara yang tepat untuk menggunakan games? (On Mike) Tentu saja ada, cara yang tepat untuk menggunakan games juga harus disesuaikan dengan waktu dan keadaan psikologis anak didik sehingga dapat bermanfaat dengan baik. (On Mike) Jadi jangan pernah menyimpulkan sesuatu tanpa berpikir secara logika, terutama menyia-nyiakan waktu untuk hal yang kurang bermanfaat. Baiklah bapak dan ibu sekalian sebenarnya masih banyak yang perlu kita bahas tetapi mengingat waktu kita terbatas jadi kita tutup sampai disini saja perbincangan kita pada siang hari ini. Terima kasih bapak dan ibu sudah bersedia hadir bersama saya dan juga pendengar semoga bermanfaat bagi kita semua (amin). Terima kasih atas kerjasamanya! (On Mike) ”sama-sama, semoga bermanfaat” Pemain Istilah Narasi/ Audio Musik Narator Narasi Musik Announcer Musik Penutup In – up – down – under (On Mike) Kesimpulan yang dapat kita ambil pada siang hari ini ialah games bukan hanya sebuah kegiatan negatif tetapi juga dapat digunakan untuk hal-hal yang positif terutama untuk membantu proses belajar mengajar. Hanya itulah yang akan kita bahas pada siang hari ini, apabila ada kesalahan atau terjadi perbedaan pendapat kami mohon maaf yang sebesarnya semoga apa yang disapaikan narasumber tadi dapat bermanfaat untuk kita semua. In – up – down – out (On Mike) Para pendengar sekalian, demikianlah perbincangan kita pada siang hari ini, semoga kita dapat mengambil hikmah dari perbincangan kita tadi. Sampai jumpa lagi dilain waktu dan acara yang sama dengan topik yang berebeda, sekian dan terima kasih. In – up – down - out

PENGERTIAN AKHLAK

AKHLAK B. Aklak Terhadap Keluarga 1). Aklak Terhadap Orang Tua Orang tua menjadi sebab adanya anak-anak, karena itu akhlak terhadap orang tua sangat ditekankan oleh ajaran islam. Prinsip – prinsip dalam melaksanakan akhlak mahmudah terhadap orang tua adalah : a) Patuh b) Ihsan c) Lemah lembut d) Merendahkan diri e) Berterima kasih f) Berdo’a 2). Aklak terhadap suami istri Dalam keluarga hubungan itu melahirkan komunikasi, baik dengan kata-kata maupun perilaku. Jika komunikasi didasarkan kasih sayang yang tulus maka akan lahir hubungan yang harmonis. Kasih sayang dapat berbentuk perhatian melalui kata-kata dan sikap. 3). Akhlak terhadap anak Akhlak terhadap anak adalah memberi perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkan anak. 4). Akhlak terhadap tetangga Akhlak terhadap tetangga merupakan perilsku yang terpuji, sehingga terjadi hubungan yang harmonis dalam bentuk tolong menolong dan sebagainya. Berbuat baik kepada tetangga sangat dianjurkan oleh Rosullulah. Beliau merinci hak tetangga sebagai berikut : • Tolong menolong • Menghargai privasi • Berpendapat. C. AKLAK TERHADAP LINGKUNGAN Akhlak terhadap lingkungan alam adalah menyikapinya dengan cara memlihara kelangsungan hidup dan kelestariannya. Agama Islam menekankan agar manusia mengendalikan dirinya dalam mengekploitasi alam, sebab alam yang rusak akan dapat merugikan bahkan menghancurkan kehidupan manusia sendiri. Seorang muslim juga dituntut untuk menebarkan rahmat (rahmatan lil alamin).